Liputan6com, Jakarta Tujuan pengendalian sosial sangat penting ketika hidup berdampingan sesama manusia. Tidak ada dua orang yang sama dalam sifat, gagasan, sikap, dan minat. Jika setiap individu diberikan kebebasan tanpa batas untuk bertindak dan berperilaku, hal itu dapat menciptakan kekacauan sosial. Maka dari itu, diperlukan sebuah tujuan pengendalian sosial. Tujuan pengendalian sosial
Sponsors Link Banyak yang masih keliru bahwa komunitas berbeda dengan masyarakat. Komunitas memang bagian dari masyarakat namun bukan masyarakat secara keseluruhan. Komunitas juga berbeda dari organisasi formal yang terdapat dalam masyarakat, namun komunitas memiliki sistem dan upaya-upaya sendiri agar tetap bertahan dan sejahtera. Sebelum membahas mengenai prinsip pemberdayaan komunitas, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang disebut sebagai pemberdayaan dan apa itu kamus besar bahasa Indonesia, pemberdayaan merupakan suatu proses atau cara memberdayakan. Sedangkan menurut Robinson 1994, pemberdayaan dapat dipahami sebagai suatu proses individu maupun sosial, juga suatu pembebasan akan kemampuan diri, kompetensi dan kreatifitas, serta suatu kebebasan untuk bertindak. Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan suatu proses untuk mengembangkan atau memberdayakan pihak yang dianggap kurang berdaya. Sehingga pihak tersebut dapat memiliki suatu daya atau kekuatan untuk mempertahankan posisinya , mengembangkan kehidupannya, maupun mendapatkan kebebasan sendiri memiliki prinsip-prinsip tertentu, dimana menurut Totok Mardikanto terdapat tiga prinsip utama suatu pemberdayaan, yaituMengerjakan, yang berarti bahwa dalam kegiatannya suatu pemberdayaan harus melibatkan masyarakat untuk mengerjakan atau menetapkan yang berarti bahwa suatu kegiatan pemberdayaan harus menimbulkan suatu akibat atau dampak dan hasil yang baik serta yang berarti bahwa setiap kegiatan pemberdayaan harus mengikutsertakan atau berkaitan dengan kegiatan yang komunitas berdasarkan pada kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagai suatu kelompok organisme baik sekelompok orang maupun yang lainnya yang hidup dan saling berinteraksi di dalam suatu masyarakat. Dalam pengertian lain, komunitas dipahami sebagai suatu kesatuan sosial yang terorganisir dalam suatu kelompok dan memiliki kepentingan bersama untuk dicapai. Komunitas juga berarti bahwa terdapat suatu hubungan sosial yang kuat antar anggota komunitas itu sendiri tetapi masih dibatasi suatu geografis tertentu. Salah satu unsur-unsur komunitas yang ada dalam masyarakat adalah adanya unsur saling penjelasan mengenai pemberdayaan dan komunitas diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan komunitas merupakan suatu proses pemberdayaan guna memperbaiki situasi atau kondisi para anggota dan lingkungan sosialnya. Pemberdayaan komunitas juga dapat dipahami sebagai suatu proses atau upaya untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas lapisan masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Tujuannya adalah untuk memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan hal kesejahteraan, kualitas hidup, serta yang dimaksudkan dalam pemberdayaan komunitas juga menyangkut peningkatan interaksi dan komunikasi sosial. Dalam prosesnya, pemberdayaan komunitas memiliki dua kecenderungan, yaituProses pemberdayaan komunitas yang menekankan pada pemberian atau pengalihan sebagian kekuasaan kepasa lapisan masyarakat, agar anggota komunitas atau setiap individu didalamnya lebih pemberdayaan komunitas yang menekankan pada proses memotivasi anggota komunitas atau anggota masyarakat sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menentukan jalan hidupnya melalui proses dialog. Dimana peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi di masyarakat juga Pemberdayaan KomunitasPenjelasan diatas mengarahkan pada suatu pemahaman bahwa pemberdayaan komunitas merupakan suatu upaya untuk memajukan kehidupan anggota komunitas maupun lapisan masyarakat agar lebih sejahtera dan dapat menentukan pilihan hidupnya, baik melalui cara pelimpahan kekuasaan maupun proses dialog atau sosialisasi. Oleh sebab itu, tujuan atau arah dari pemberdayaan komunitas pun jelas, yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya LinkSebagai contoh seperti adanya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, serta masih banyak yang lainnya. Perlu diingat juga bahwa suatu pemberdayaan komunitas dapat benar-benar terjadi apabila ada keikutsertaan para anggota komunitas maupun anggota masyarakat, kondisi ini juga menjadi salah satu ciri-ciri komunitas sosial dalam masyarakat. Selain penjelasan mengenai pengertian pemberdayaan komunitas, proses, serta arah tujuannya, terdapat pula prinsip-prinsip dari pemberdayaan komunitas. Menurut Rubin, terdapat lima prinsip utama dari pemberdayaan komunitas, prinsip pemberdayaan komunitas tersebut adalahPerlu adanya suatu break-even dalam setiap kegiatan pemberdayaan komunitasPrinsip pertama dari pemberdayaan komunitas adalah adanya break-even dalam setiap kegiatannya. Orientasi break-even dalam pemberdayaan komunitas berbeda dengan yang ada dalam dunia bisnis. Break-even dalam pemberdayaan komunitas berarti bahwa setiap keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan akan didistribusikan kembali kedalam suatu program atau kegiatan pemberdayaan yang lainnya. Sehingga kegiatan pemberdayaan komunitas akan terus berlangsung demi mencapai tujuan bersama. Adanya kegiatan pemberdayaan komunitas secara terus menerus juga dapat mempertahankan posisi komunitas tersebut dalam kehidupan suatu keterlibatan oleh masyarakatSeperti yang telah disebutkan diatas, bahwa perlu diingat jika kegiatan pemberdayaan manusia akan benar-benar berlangsung jika ada keterlibatan anggota dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat bukan hanya dalam kegiatannya saja, namun mulai dari perencanaan hingga berakhir pelaksanaannya. Keterlibatan masyarakat dalam pemberdayaan komunitas bersifat wajib, jika tidak ada keterlibatan masyarakat didalamnya berarti pemberdayaan komunitas tidak dapat dilaksanakan. Hak ini disebabkan karena berarti bahwa tidak ada tujuan atau target yang ingin dicapai oleh komunitas dalam kegiatan pemberdayaan yang sumber daya yang tersediaDalam implementasi nya atau dalam pelaksanaannya, kegiatan pemberdayaan komunitas harus dapat memaksimalkan sumber daya yang tersedia, terutama dalam hal pembiayaan yang dapat berasal dari pemerintah, swasta, maupun sumber dana lainnya. Memaksimalkan sumber daya yang tersedia bermaksud agar dapat melakukan efisiensi biaya dalam pelaksanaan setiap kegiatannya. Sehingga sumber daya atau dana yang tersisa dapat dipergunakan lebih lanjut untuk perencanaan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya. Prinsip ini juga bertujuan untuk mencegah adanya perselisihan atau konflik yang muncul dalam proses pemberdayaan komunitas yang berkaitan dengan masalah pendanaan, sehingga diperlukan kerjasama dan kepercayaan yang pelatihan sumber daya manusiaPembentukan pelatihan sumber daya manusia tidak dapat ditinggalkan dari prinsip utama pemberdayaan manusia yang bertujuan untuk pembangunan fisik. Adanya usaha pelatihan dapat mencegah kurangnya kualitas suatu kegiatan pemberdayaan komunitas, karena sumber daya manusia merupakan unsur penting didalamnya. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan setiap anggota atau masyarakat yang terlibat didalam pemberdayaan komunitas, sehingga kualitas sumber daya manusia didalamnya dapat fungsi penghubungPrinsip terakhir dari pemberdayaan komunitas adalah harus memiliki suatu fungsi penghubung. Apa yang dimaksud dengan memiliki fungsi penghubung adalah suatu kegiatan pemberdayaan komunitas harus dapat menjadi penghubung antara kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. kepentingan pemerintah yang bersifat makro atau besar harus disesuaikan dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro atau kecil, maupun sebaliknya. Untuk mencapai tujuan ini maka fungsi penghubung dalam suatu kegiatan pemberdayaan komunitas adalah penting adanya, sehingga dapat mencapai kepentingan beberapa prinsip utama yang harus ada dalam suatu kegiatan pemberdayaan komunitas dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemberdayaan komunitas dapat berlangsung jika terdapat tujuan yang baik serta kepentingan bersama yang jelas antar komunitas, masyarakat, serta dapat pula pemerintah. Dalam pelaksanaan prinsip-prinsip pemberdayaan komunitas diatas dapat menyangkut beberapa ruang lingkup dengan fokus dan kegiatan yang berbeda. Terdapat empat ruang lingkup utama dalam kehidupan masyarakat, yaituPemberdayaan ekonomi – yang bertujuan untuk meningkatkan standar hidup dan pendapatan ekonomi masyarakat, sebagai contoh seperti sosialisasi mengenai usaha-usaha rumahan, pengaturan keuangan rumah tangga, dan yang politik – yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemerintah, sebagai contoh kegiatan pendataan partisipasi aktif dalam pemilihan umum, sosialisasi mengenai peran penting masyarakat dalam pemilihan LinkBidang sosial dan budaya- yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam masyarakat, sebagai contoh pengadaan kegiatan-kegiatan pelatihan dan lingkungan – yang bertujuan untuk menjaga kebersihan seta kesehatan lingkungan, sebagai contoh sering adanya kegiatan pelestarian pemberdayaan komunitas secara umum memiliki dampak maupun manfaat yang baik bagi anggota komunitas, masyarakat maupun pemerintah sendiri. Kegiatan pemberdayaan komunitas juga diupayakan untuk dapat menghadapi berbagai contoh realitas sosial dalam masyarakat yang beragam macam nya. Salah satu manfaat besar dengan adanya kegiatan pemberdayaan komunitas adalah meningkatkan atau mengembangkan bakat-bakat terpendam yang sebenarnya ada dalam setiap individu untuk dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri maupun bagi masyarakat sekitar. Melalui pemberdayaan komunitas diharapkan dapat membantu menghilangkan hambatan-hambatan maupun bentuk-bentuk konflik sosial yang mungkin muncul dalam usaha meningkatkan kehidupan masyarakat dan mencapai kepentingan bersama. Deskripsi pekerjaan yang menghalangipun dengan adanya motivasi atau sosialisasi dapat dikesampingkan. Selain itu kegiatan pemberdayaan komunitas juga sangat berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat, karena memberikan lebih banyak pengetahuan umum, menyediakan pelatihan kerja maupun keterampilan sehingga memperbaiki kualitas kinerja individu maupun lainnya adalah berlaku bagi pemerintah, yaitu dengan adanya kegiatan pemberdayaan komunitas dapat membantu pemerintah untuk lebih memperhatikan kepentingan masyarakatnya. Karena dengan adanya fungsi penghubung dalam kegiatan pemberdayaan komunitas dapat menyatukan kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan komunitas juga dapat menjadi salah satu upaya masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya terhadap masyarakat, sebagai salah satu unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan pemerintahan. Demikian penjelasan mengenai prinsip pemberdayaan komunitas beserta pengertian, ruang lingkup, hingga manfaat dari kegiatan pemberdayaan komunitas. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan memberikan motivasi serta pengetahuan baru. Sponsors Link
b satu kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional c. nilai-nilai dan norma dasar bersama d. satuan sistem sosial budaya e. seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, dan lembaga Jawaban B: Setiap kelompok sosial dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Komunitas Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama communities of common interest, baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial. Istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”. Dalam pengerian lain, komunitas community diartikan sebagai sekelompok orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok hidup” group lives yang diikat oleh kesamaan kepentingan common interest. Artinya, ada social relationship yang kuat di antara mereka, pada satu batasan geografis tertentu. Pengertian Pemberdayaan Komunitas Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Prinsip-Prinsip Dasar Pemberdayaan Komunitas Rubin dalam Sumaryadi, 200594-96 mengemukakan lima prinsip dasar pemberdayaan komunitas. Pemberdayaan komunitas memerlukan break-evendalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun berbeda dengan organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas keuntungan yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya. Pemberdayaan komunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan. Dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik. Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro Arah Pemberdayaan Komunitas Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Ciri-ciri warga masyarakat berdaya Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan mengantisipasi kondisi perubahan ke depan Mampu mengarahkan dirinya sendiri Memiliki kekuatan untuk berunding Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan Bertanggungjawab atas tindakannya. Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Ruang Lingkup Pemberdayaan Komunitas Mencakup berbagai program pemberdayaan. Program-program tersebut meliputi bidang Pemberdayaan ekonomi. Pemberdayaan politik, peningkatan bargaining positionmasyarakat terhadap pemerintah. Pemberdayaan sosial budaya, peningkatan kemampuan sumber daya manusia human investment. Pemberdayaan lingkungan, program perawatan dan pelestarian lingkungan. Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas Upaya pemberdayaan komunitas ini didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan komunitas akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan powerless. Jim Ife 197760-62 mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan mereka, yaitu Kekuatan atas pilihan pribadi Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri Kekuatan dalam kebebasan berekspresi Kekuatan kelembagaan Kekuatan sumber daya ekonomi Kekuatan dalam kebebasan reproduksi Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor ketiadaan daya powerless adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok, ketimpangan personal. Dengannya, kegiatan merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat akan berjalan efektif jika sebelumnya sudah dilakukan investigasi terhadap faktor-faktor yang menjadi akar permasalahan sosial. Dalam konteks ini, perlu diklarifikasi apakah akar penyebab ketidakberdayaan berkaitan dengan faktor kelangkaan sumber daya powerless atau faktor ketimpangan, atau kombinasi antara keduanya. Upaya pemberdayaan masyarakat lemah dapat dilakukan dengan tiga strategi, Pertama, pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Kedua, pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan melalui perjuangan politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif. Ketiga, pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan. Manfaat Pemberdayaan Komunitas Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam dalam, setiap individu. Melalui pemberdayaan komunitas diharapkan hambatan-hambatan tradisional dalam masyarakat dapat dihilangkan, garis demarkasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi dapat dikesampingkan. Pemberdayaan telah memberikan kontribusinya bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat diberi pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan, dan metodologi yang baik dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan kinerjanya. Strategi Pemberdayaan Komunitas Stategi Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Menurut Eliot dalam Sumaryadi, 2005150 ada tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut. Pendekatan kesejahteraan the walfare approach, yaitu membantu memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah bencana alam. Pendekatan pembangunan the development approach, memusatkan perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan masyarakat. Pendekatan pemberdayaan the empowerment approach, melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya. Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pengertian Konsep Kearifan Lokal Kearifan lokal berasal dari dua suku kata yaitu kearifan wisdom dan lokal local. Kearifan itu dipahami sebagai seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi, kearifan lokal local wisdom dapat dimaknai sebagai pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap menghantui masyarakat kita. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial. Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat lokal sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai-nilai setempat lokal tersebut merupakan nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi tepa selira. Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan mengantisipasi kondisi perubahan ke depan Mampu mengarahkan dirinya sendiri Memiliki kekuatan untuk berunding Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan Bertanggung jawab atas tindakannya Pemberdayaan Komunitas untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal, pada dasarnya pemberdayaan komunitas untuk mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kearifan lokal ini sudah dapat kita temukan di berbagai daerah, contohnya budaya gotong royong dalam mendirikan rumah. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan kelestarian lingkungan, kelestarian lingkungan perlu dijaga untuk mencegah terjadinya ketimpangan sosial dalam suatu masyarakat. Kelestarian lingkungan alam yang tidak dijaga akan mengakibatkan semakin berkurangnya sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan pembangunan berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, eifisen, dan memerhatikan keberlangsungan pemanfaatannya baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Daftar Pustaka Maulidiya, Nur Kartika. “Materi Sosiologi Kelas XII Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas”. 11 Desember 2015.
Promosikesehatan gigi dan mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau mengubah perilaku lama yang kurang menguntungkan untuk kesehatan gigi menjadi lebih menguntungkan untuk kesehatan gigi dan mulutnya. (Budiharto, 2010). Promosi
Mahasiswa/Alumni Universitas Muria Kudus18 Juli 2022 1507Jawaban yang benar adalah pemberdayaan komunitas. Yuk simak pembahasan berikut. Pemberdayaan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok melalui berbagai kegiatan pemberian ketrampilan, pengembangan pengetahuan, penguatan kemampuan atau potensi yang mendukung agar dapat terciptanya kemandirian. Pemberdayaan komunitas adalah suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situsi dan kondisi diri sendiri. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pemberdayaan komunitas.
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Asuhan keperawatan kelompok balita di masyarakat" untuk memenuhi tugas individu komunitas II Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal
- Pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ataupun meraih sesuatu dengan tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, pemberdayaan berasal dari kata "daya" yang berdasarkan KBBI berarti kekuatan, tenaga, kemampuan dalam melakukan sesuatu atau kemampuan untuk bertindak. Ketika kata "daya" mendapatkan awalan ber-, maka ia akan menjadi “berdaya” sehingga memiliki makna berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, mempunyai akal, cara dan lain sebagainya untuk mengatasi sesuatu. Di kajian sosiologi, pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan atau lemah, untuk memiliki akses kepada sumber daya produktif di sekitarnya dan berpartisipasi dalam memutuskan sesuatu pada proses pembangunan. Sementara pengertian komunitas ialah sekelompok individu atau organisme yang hidup dan saling berinteraksi di dalam wilayah tertentu, memiliki kesamaan kepentingan dan tujuan sehingga dapat saling melengkapi. Dari uraian di atas, pemberdayaan komunitas dapat diartikan sebagai upaya-upaya yang dilakukan komunitas atau sekelompok orang dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan serta sikap kemandirian dalam memilih nasibnya. Mengutip modul Pelatihan Guru Sosiologi SMA terbitan Kemendikbud, pemberdayaan komunitas dapat dipahami sebagai proses pembangunan di kala masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosialnya, guna memperbaiki situasi, kondisi dan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan komunitas sering kali disandingkan dengan istilah pemberdayaan masyarakat yang dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan harkat, martabat manusia secara individu maupun kelompok dan kemampuan dalam memecahkan berbagai persoalan. Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Pilihan pendekatan perlu ditentukan dalam proses perencanaan pemberdayaan komunitas. Dengan pendekatan yang tepat, tujuan pemberdayaan komunitas bisa lebih mudah tercapai. Merujuk modul Sosiologi Kenali Dirimu terbitan Kemdikbud ada 2 pendekatan yang dapat ditempuh dalam memulai proses pemberdayaan komunitas. Pertama pendekatan teknokrat atau top down, yaitu pendekatan pemberdayaan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan/kewenangan. Proses perencanaan di pemberdayaan ini dirancang oleh lembaga/departemen yang menyusun rencana sesuai wewenang dan fungsinya. Secara prinsip, pendekatan teknokrat dilakukan secara sepihak atau tanpa melibatkan masyarakat, sehingga terkadang rencana pemberdayaan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Kedua, pendekatan partisipatif yakni pendekatan yang dalam proses perencanaannya melibatkan semua elemen, mulai dari aparat negara hingga masyarakat dan organisasi non-pemerintah. Dalam perencanaan partisipatif, masyarakat dilibatkan untuk ikut serta memberikan gagasan/ide terhadap rencana pembangunan. Strategi pendekatan bottom up ini dimulai dari tingkatan hirarkis paling rendak menuju ke atas, yang mendorong anggota masyarakat untuk lebih 7 Kendala dalam Pemberdayaan Komunitas Proses pemberdayaan komunitas harus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutkan. Hal ini membutuhkan partisipasi yang besar dari masing-masing individu di kelompok masyarakat yang menjadi obyek suatu perubahan pasti akan dibarengi oleh risiko dan kendala yang dapat mempengaruhi prosesnya. Demikian pula dalam proses pemberdayaan komunitas, setidaknya ada tujuh kendala yang bisa mempengaruhi prosesnya. Berikut 7 hal yang menjadi kendala dalam proses pelaksanaan pemberdayaan komunitas, seperti dikutip dari modul Sosiologi terbitan Kemendikbud1. Kurangnya komitmen dari masyarakat sasaran pemberdayaan komunitas karena minimnya pemahaman mereka akan pentingnya proses itu. 2. Kendala dalam hal perilaku, yakni rendahnya etos kerja masyarakat sasaran pemberdayaan. 3. Diversifikasi pola kehidupan masyarakat yang meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi dan kondisi geografis. 4. Kurangnya monitoring pengawasan dan data berkualitas dalam proses pemberdayaan. 5. Perumusan indikator atau formula pemberdayaan yang tidak tepat. 6. Kurangnya koordinasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam proses pemberdayaan. 7. Sistem administrasi yang terlalu birokratis, sehingga menyulitkan proses pemberdayaan karena terlalu banyak hal yang perlu diatur ulang. - Sosial Budaya Reporter Dewi RukminiPenulis Dewi RukminiEditor Addi M Idhom
Memahamiupaya meningkatkan keberagaman masyarakat Indonesia Mapel PPKn, Jenjang Sekolah Dasar Jawaban: 1.Saling menghargai satu sama lain 2.Saling menghormati perbedan baik itu suku,agama,ras,maupun golongan 3.Tidak merendahkan ras lain 4.Tidak saling menjatuhkan 5.Menjalin hubungan kebersamaan 6.Saling membantu satu sama lain 7.Menerapkan nilai nilai positif yang terkandung dalam pancasila
Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Tujuan dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikanmasyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/kesenjangan/ dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belummencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan,pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yangrendah, sumberdaya manusia yang lemah, terbatasnya akses pada tanah padahalketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasarlokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdaganganinternasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut strukturalkebijakan dan kultural Sunyoto Usman, 2004. Ada beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbanganuntuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ;pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakatberkembang enabling. Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia,setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat empowering.Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan tarafpendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomiseperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. Masukan berupapemberdayaan ini menyangkut pembangunan prasarana dan sarana dasar fisik, sepertiirigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan, yangdapat dijangkau oleh masyarakat pada lapisan paling bawah, serta ketersediaan lembagalembagapendanaan, pelatihan, dan pemasaran di perdesaan, dimana terkonsentrasipenduduk yang keberdayaannya amat kurang. Untuk itu, perlu ada program khusus bagimasyarakat yang kurang berdaya, karena program-program umum yang berlaku tidakselalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat,tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerjakeras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upayapemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial danpengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat didalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan partisipasi rakyat dalam prosespengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu,pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan,pengamalan demokrasi. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam prosespemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karenakekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan danpemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena halitu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harusdilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, sertaeksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian charity.Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri yanghasilnya dapat dipertikarkan dengan pihak lain. Dengan demikian tujuan akhirnya adalahmemandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukandiri ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Era Globalisasi Dalam Kamus Inggris Indonesia, local berarti setempat,sedangkan wisdom kearifan sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdomkearifan setempat dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat local yang bersifatbijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggotamasyarakatnya Sartini, 2004. Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapatdipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya kognisi untukbertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruangtertentu Ridwan, 2007. Pengertian di atas, disusun secara etimologi, di mana wisdomdipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalambertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yangterjadi. Sebagai sebuah istilah wisdom sering diartikan sebagai kearifan/kebijaksanaan’.Kearifanlokal merupakan pengetahuan yang eksplisit yang muncul dari periode panjang yangberevolusi bersama-sama masyarakat dan lingkungannya dalam sistem lokal yang sudahdialami bersama-sama. Proses evolusi yang begitu panjang dan melekat dalam masyarakatdapat menjadikan kearifan lokal sebagai sumber energi potensial dari sistem pengetahuankolektif masyarakat untuk hidup bersama secara dinamis dan harmonis. Pengertian inimelihat kearifan lokal tidak sekadar sebagai acuan tingkah-laku seseorang, tetapi lebih jauh,yaitu mampu mendinamisasi kehidupan masyarakat yang penuh keadaban. Pada akhirnyakearifan lokal dijadikan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategikehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawabberbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka yang meliputi seluruh unsurkehidupan agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dankomunikasi, serta kesenian. Mereka mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaanterkait untuk mempertahankan, memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka,dengan memperhatikan lingkungan dan sumber daya manusia yang terdapat pada wargamereka. Masyarakat tanpa konflik yang majemuk jika dipahami secara sepintas merupakan format kehidupan sosial yangmengedepankan semangat demokratis dan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi masyarakat tanpa konflik yang majemuk , warga bekerjasama membangun ikatan sosial, jaringanproduktif dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non-govermental untuk mencapaikebaikan bersama. Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran dalammewujudkan tercapainya masyarakat tanpa konflik yang majemuk, yaitu 1 terpeliharanya eksistensi agama atau ajaran-ajaran yang ada dalam masyarakat; 2 terpelihara dan terjaminnya keamanan,ketertiban, dan keselamatan; 3 tegaknya kebebasan berpikir yang jernih dan sehat; 4terbangunnya eksistensi kekeluargaan yang tenang dan tenteram dengan penuh toleransi dantenggang rasa; 5 terbangunnya kondisi daerah yang demokratis, santun, beradab sertabermoral tinggi; dan 6 terbangunnya profesionalisme aparatur yang tinggi untukmewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih berwibawa dan bertanggung jawab. Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia di era globalisasi, paradigma hubungan dialogal ataupemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi ekses-ekses negatif dari suatuproblem disintegrasi bangsa dengan masuknya budaya-budaya luar harus mengupayakan adanya filterisasi budaya. Oleh karena itu, multikulturalisme bukan sekedar mengakuiyang berbeda dan lebih merupakan pembedaan yang simetris symetrical differentiatedcitizenship dengan mengakui adanya pluralitas identitas dalam masyarakat. Hal inilah yangmestinya didorong oleh kebijakan Otonomi Daerah dalam rangka mengeliminir munculnyaloyalitas sempit atas dasar agama maupun ikatan kesukuan belaka. Selain itu, melaluipluralitas identitas, maka perjuangan kepentingan masyarakat lokal tidak lagi terjebak padaisu-isu primordial dan sekterian yang bisa mengancam harmoni lokal itu Otonomi Daerah juga meniscayakan pemberian ruang politik dan aspirasikepada masyarakat untuk berpartisipasi secara luas. Prinsip penerimaan dan penghargaanterhadap keberagaman nilai-nilai merupakan pembiakan dari prinsip demokrasi yang tidaksaja mendorong terciptanya partisipasi dari dan pemberdayaan bagi semua golonganmasyarakat. Akan tetapi pembiakan dari prinsip demokrasi ini juga akan terwujud dalambentuk mengakui dan menghargai keberagaman budaya serta ide atau pendapat yang salingberbeda maupun mengakui dan menghargai prinsip Otonomi Daerah yang luas dan nyatayaitu keberadaan hak-hak asli daerah dan hak-hak rakyat didaerah. Globalisasi merupakan suatu proses meningkatnya saling ketergantungan ekonomi, kultural, lingkungan, sosial dan lingkungan lintas negara yang bebas, serta munculnya kecenderungan bentuk dan proses homogenisasi, hibridisasi dan diferensiasi kultur nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, dan perilaku masyarakat global. Selain itu, globalisasi adanya perkembangan dalam proses penyatuan integrasi ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi-informasi, yang menjadikan dunia semakin kecil sehingga faktor faktor produksi dapat bergerak antar bangsa dengan cepat nyaris tidak dapat dikontrol di masyarakat. Di masyarakat Indonesia, perkembangan globalisasi semakin pesat dan canggih. Dengan adanya globalisasi maka semakin hilang jati diri bangsa Indonesia yang dahulunya adanya budaya rewang sekarang mulai hilang yang digantikan dengan catering. Kemajemukan pluralitas dan keanekaragaman heterogenitas atau diversitas masyarakatdan kebudayaan di Indonesia merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan, nilai aslimasyarakat Indonesia adalah nilai yang didalamnya melekat dengan konsep multikultural,nilai-nilai seperti toleransi beragama, agregasi sosial, kemajemukan kultural dan etnik,menjadi alasan mengapa para pendiri bangsa ini memilih Pancasila dari pada pada ideologibernuansa agama. Keniscayaan ini harus kita akui secara jujur, terima dengan lapang dada,kelola dengan cermat, dan jaga dengan penuh rasa syukur; bukan harus kita tolak, abaikan,sesalkan, biarkan, dan diingkari hanya karena kemajemukan dan keanekaragaman itu menimbulkan berbagai ekses negatif, antara lain benturan masyarakat dan kebudayaan lokal di pelbagai tempat di Indonesia, apalagi zaman sekarang adanya arus globalisasi yang sudah merajalela dalam bidang transportasi, teknologi dan komunikasi, dan pengembangan media massa. Strategi pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di era globalisasi yakni dengan memperkuat nilai-nilai dan norma-norma leluhur dari nenek moyang yang ada di masyarakat agar terjaga utuh kearifan lokal; mempertahankan budaya yang ada di masyarakat dengan bertindak secara rasional sebagai akibat dari arus globalisasi; menyaring budaya dari luar globalisasi dengan menilai baik buruknya pengaruh dalam bidang teknologi dan komunikasi, transportasi, pengembangan media massa, perubahan gaya hidup, pendidikan, budaya, politik, agama, hukum dll. Daftar Pustaka J, Nasikun, 1995, Mencari Suatu Strategi Pembangunan Masyarakat Desa Berparadigma Ridwan, N. A. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Ibda P3M STAIN Purwokerto Vol 5 , 27-38. Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati . Jurnal Filsafat Jilid 37, Nomor 2 , 111. Sunyoto Usman,2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta PustakaPelajar. Diakses pada 22 Desember 2015.
Suatuupaya untuk menjadikan komunitas/masyarakat, kelompok orang, atau paguyuban lebih berdaya, sehingga memiliki kemampuan melakukan kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi yang dialaminya, merupakan pengertian dari A. pemberdayaan B. pemberdayaan masyarakat C. masyarakat madani D. keberdayaan E. perlindungan sosial
Mahasiswa/Alumni Universitas Bangka Belitung04 Januari 2022 0239Halo Sarah, kakak bantu jawab ya! Jawaban yang tepat adalah B. Pemberdayaan masyarakat Yuk, simak penjelasan berikut! Secara sosiologis, pemberdayaan adalah proses memberdayakan kelompok sosial yang tidak memiliki kuantitas dalam hal perekonomian. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai usaha menjadikan komunitas masyarakat menjadi lebih berdaya, sehingga memiliki kemampuan melakukan kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi yang dialaminya. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru
nzea. 361 172 357 227 176 444 441 399 247
suatu upaya untuk menjadikan komunitas atau masyarakat kelompok orang atau